Minggu, 15 November 2015

Alat Musik Tradisional Bali


Alat Musik Tradisional Bali juga dapat ditemukan di provinsi lain di negara Indonesia. Tetapi memiliki perbedaan baik dari sisi ciri khas ornamen atau bahkan cara memainkannya meskipun berfungsi dan berbunyi yang sama. Berikut ini beberapa alat musik tradisional Bali :

GAMELAN BALI
Bali yang biasa dikenal sebagai pulau dewata juga mempunyai gamelan seperti provinsi lain di pulau Jawa. Gamelan Bali juga terdiri dari gendang, gong, kempul dan kenong. Gamelan terbuat dari bahan logam, sehingga menghasilkan suara yang nyaring dan bergema. Biasa dipakai untuk upacara agama dan juga bisa untuk mengiringi tarian. Meskipun hampir mirip dengan gamelan dari pulau Jawa, tetapi bentuk ornamen gamelan Bali menjadi salah satu ciri yang membedakannya.

Gamelan Bali

RINDIK
Rindik adalah alat musik tradisional Bali. Alat musik ini dimainkan dengan cara dipukul. Rindik terbuat dari bambu yang di susun secara teratur. Rindik memiliki lima nada dasar. Alat musik ini biasa digunakan untuk musik pengiring hiburan rakyat "Joged Bumbung". Namun seiring dengan perkembangan zaman, Rindik lebih fleksibel dalam pemakaiannya. Beberapa diantaranya adalah sebagai pelengkap untuk acara pernikahan / resepsi serta juga dapat untuk menyambut tamu.

Alat Musik Tradisional Bali

CENG-CENG
Ceng-ceng juga merupakan alat musik tradisional Bali. Ceng-ceng yaitu alat musik yang berbentuk seperti 2 buah keping simbal yang terbuat dari logam. Ceng-ceng dimainkan dengan cara memadukan keping simbal tersebut. Ceng-ceng dipakai untuk mengiringi gamelan atau bisa juga dipadukan dengan alat musik rindik.

Ceng-Ceng Bali

PERERET
Alat Musik Pereret dari Bali merupakan alat musik kuno yang berbentuk seperti trompet, terbuat dari bahan kayu dan dibentuk sedemikian rupa sehingga menjadi seperti trompet. Di daerah Jembrana, Bali sering disebut sebagai pusat pembuatan alat musik tradisional ini. Alat musik ini biasa digunakan sebagai pengiring kesenian Sewo Gati. Cara memainkan alat musik ini adalah dengan cara ditiup. Pada zaman dahulu di Bali dikenal dengan istilah Pereret pengasih asih. Istilah ini disebabkan karena biasanya alat ini sering dipakai oleh perjaka untuk mengguna-gunai seorang gadis yang dicintai oleh pemainnya, lalu memainkannya pada waktu malam hari diatas pohon yang tinggi, sehingga suaranya bisa didengar sayup-sayup merdu dari jarak kurang lebih 1 kilometer. Sebelum digunakan, alat tersebut terlebih dahulu diisi dengan kekuatan gaib atau diberi mantra oleh Jero Balian (Dukun) dengan cara memberi sesajen sakral yang dipersembahkan kepada Sanghyang Pasupati.

Pereret Bali

GENGGONG
Genggong adalah salah satu instrumen getar yang unik dan semakin jarang dikenal orang. Keunikan dari alat ini terletak pada suara yang ditimbulkannya apabila dirasakan memberi kesan mirip dengan suara katak sawah di malam hari. Keunikan yang lain adalah memanfaatkan rongga mulut orang pemainnya sebagai resonator.
Alat musik tradisional Bali ini dimainkan dengan cara mengulum (yanggem) pada bagian yang disebut "palayah". Jari tangan kiri memegang ujung alat sebelah kiri dan tangan kanan menggenggam tangkai bambu kecil yang dihubungkan dengan tali benang dengan ujung alat di sebelah kanan. Untuk membunyikannya maka benang itu ditarik-tarik ke samping kanan agak menyudut ke depan, tetapi tidak meniupnya. Rongga mulut hanya sebagai resonator, dibesarkan atau dikecilkan sesuai dengan rendah atau tinggi nada yang diinginkan.
Di Bali alat musik Genggong semata-mata digunakan sebagai hiburan, misal pada acara perkawinan. Di desa Batuan Kabupaten Gianyar, masih terdapat banyak seniman pengrajin Genggong. Ada kalanya dibuat sebagai barang souvenir yang diberikan untuk para wisatawan.
Genggong terbuat dari pelepah pohon enau, di Bali disebut "pugoug". Diambil dari yang cukup tua dan kering, lebih diutamakan yang mengering di batangnya sendiri. Dipilih kulit luarnya, dibuat irisan penampang segi empat panjang dengan ukuran kurang lebih dua sentimeter, lebar dan dua puluh sentimeter panjangnya. Bagian dalam yang lunak dibersihkan hingga tinggal luarnya yang keras setebal kira-kira seperempat sentimeter. Palayah atau bagian instrumen yang bergetar terletak di tengah-tengah irisan yang kedua ujungnya berjarak dua sentimeter dari batas ujung penampang irisan. Lebar palayah setengah sentimeter. Palayah terdiri dari badan palayah dan ujung palayah yang mengarah ke bagian kiri irisan. Ujung palayah ini diusahakan setipis mungkin dengan lebar kira-kira sepuluh milimeter. Demikian pula bagian badan palayah dibuat tipis, kira-kira 2 sentimeter di bagian atasnya dibuat tetap tebal, yaitu setebal irisan keseluruhan penampang irisan. Setelah itu pada ujung kanan irisan penampang dibuat lobang tempat tali benang, kira-kira panjangnya 5 sentimeter.
Benang itu diikatkan pula pada setangkai bambu bundar yang kecil, sepanjang 10 sentimeter. Waktu membunyikan genggong tangan kanan memegang tangkai tersebut secara vertikal untuk menarik benang hingga palayahnya tergetar.


Genggong Bali

2 komentar:

  1. YouTube Player's Video: How to Play, Play, and Have Fun
    YouTube Player's Video: How to Play, Play, and Have Fun. Watch some of these classic video games on youtube to mp3 YouTube, and let your friends and family know.

    BalasHapus
  2. Aussie casino is ready to host a show at - Drmcd
    Australian gambling giant Betsafe is ready 포항 출장안마 to host a show at its 사천 출장안마 Australian casino with 광명 출장안마 the 안산 출장안마 help of 의왕 출장샵 Australian celebrities. The news comes after a

    BalasHapus